Thursday, August 28, 2014

Bunda happy?

Beberapa hari lalu waktu libur kerja aku sempet ngerapihin tempat mainan Saka, dan buanyak ( hampir semua ) mainan ga lagi utuh, badan boneka tanpa kepala, kaki boneka hanya bersepatu sebelah, pensil warna yang ga lagi lengkap, mainan peralatan dapur yang hanya tinggal tea pot nya aja ( itupun tanpa tutup ), dan masih banyak lagi yang akirnya tanpa sadar aku komen " ih Saka bunda sedih deh liat mainan Saka banyak yang rusak " 

Dari komen itu ternyata jadi conversation yang aga panjang, Saka tanya kenapa aku sedih, aku bilang karena liat mainan banyak yang rusak, padalan dulu beli mainanya pake perjuangan, lalu Saka bilang berarti kalo mainannya ga rusak bunda happy ya dan aku jawab iya,,,,,,

Entah kenapa percakapan itu kok rasanya janggal, ada yang aneh, ada yang ga pas dan sampe beberapa menit sebelum aku nulis inipun masih keinget sama percakapan itu.
Iya memang aneh dan janggal, karena kenapa juga aku mesti sedih ya liat mainan Saka ga lagi utuh ( utuh sesuai kriteriaku ), karena itu mainan memang waktu aku beli buat Saka, jadi hak milik dia, kenapa juga aku mesti make sure itu pemberianku harus di jaga, ga boleh rusak bla bla bla.....ga ikhlas tandanya dan kecanduan ngontrol huehehehe.

Daaaannn sampailah pada hari kamis 28 Aug 2014 kemaren, Saka berhasil berjuang tidur malam selama 3 hari di kamar tanpa pindah pindah pas menjelang Subuh demi bisa dapet set pensil warna mickey mouse yang udah di incer. Jelas dia girang berhasil dapet apa yang udah dipengen pake perjuangan dulu, di perjalanan pulang dia tanya " pensil warnanya di jaga biar ga rusak, bunda ga sedih, bunda happy ya kalo mainannya ga rusak" nyesssss.....perih dengernya, ternyata ga sadar selama ini aku mengatur segala sesuatu sesuai keinginanku,  akirnya aku bilang " ini milik Saka, Saka bisa punya ini karena Saka berhasil tidur malam ga pindah - pindah, mainannya boleh Saka pake apa aja, bunda happy kalo Saka happy"

Lagi - lagi ya pelajara ikhlas, kepemilikan, ga icam, kontrol sana sini perlu remidi hihihihihi......ga masalah yang penting "merasa" itu ada, remidi asal niat lulus pasti bisa, semangat emaaak !!!.
  
ini nih puisi karya Kahlil Gibran, seorang pujangga awal abad ke-20 yang lahir di Libanon, berjudul "Anakmu bukan Anakmu" buat refresh aja.




“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang melucur.
Sang Pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian.
Dia menentangmu dengan kekuasaan-Nya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap”.






29 Aug 2014,



No comments:

Post a Comment