Monday, May 2, 2016

Memperkenalkan Pekerjaan Rumah Tangga ke Anak

Udah lama pengen ngajarin dan membudayakan tahu pekerjaan rumah tangga ke Saka, tapi karena kesibukan pekerjaan di luar rumah jadi nya baru beberapa hari ini kesampean. Mumpung libur kerja saatnya "menanam sesuatu" hihihi.

Kalo budaya kluarga kami, karena tidak memakai jasa asisten rumah tangga, jadi semua pekerjaan rumahtangga saya dan suami yang kerjakan sendiri.

Setiap malam tugas saka menyalakan ac kamar dan menyiapkan bantal guling untuk tidur, pagi nya mematikan ac dan merapikan bantal guling. Ngelipet slimut tugas saya karena lumayan besar.

Dan hari ini Saka mulai belajar mencuci perlatan makan, minum dan kotak bekalnya sendiri.

Reaksi Saka gimana?
Ehhmmm...anak anak tuh rasa ingin tahu, ingin membantunya itu besar sekali ya, jadi pas saya ajarkan itu semua ya seneng senang aja malah menawarkan mencuci piring lain hehehehe. Tp sekarang cukup mencuci peralatan dia sendiri saja.

Sebenernya ga sulit ngajak anak anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga, karena dasarnya mereka ingin tau jadi tinggal kita arahkan saja mana yang bisa mereka kerjakan sesuai kemampuan mereka dan beberapa hal ini:

1. Mencontoh
Children see, children do. Udah sering lah di bahas soal ini ya. Yang intinya kalo mau anak berbuat seperti apa yang kita inginkan maka ya berilah contohnya. Jangan minta anak bantu cuci piring eeh kitanya ga pernah cuci piring :))
Anak tuh nganggep apa yang di lakukan ortu mereka adalah keren, makanya mereka adalah fans berat kita.

2. Jangan berharap berlebihan
Jatuhnya sakit hati nanti kalo ngarepnya berlebihan hihihi. Setelah kita kasih tau cara mengerjakan sesuatu maka berilah kesempatan mereka melakukan sendiri. Standard kita singkirkan, jangan berharap langsung sempurna,  bertahap nanti mereka akan bisa.

3. Pujilah
Jangan pelit memuji, tapi yang tulus ya. Kalo mereka melakukan hal yang keren brarti memang layak mereka mendapat pujian. Kita juga happy dan anak juga merasa di hargai atas apa yang mereka lakukan.

Ada tips lain dari emak emak? Monggo di tambahkan ;)

Love,
R

Si Upil

Ayah, kenapa sih kalo bangun tidur itu kita ada upilnya....naaaah looooh ternyata pentingkan kita tau proses terbentuknya upil hihihi, di tanyain loh sama anaknya.

Ga di duga duga lagi waktu pertanyaannya, jadi selalu persiapkan diri anda setiap saat biar ga gampang kejengkang hahahha.

Jadi deh ayahnya menjelaskan proses terjadinya upil dari debu debu yang masuk ke hidung dan di saring bulu bulu hidung akirnya menjadi gumpalan gumpalan kecil dan diem di hidung, biar ga masuk ke saluran nafas, ini ngejelasin sambil mandiin Saka wekekeke. Pertanyaan apapun hayuk aja lah, ga ada pertanyaan yang di labeli jorok, tabu, aneh, atau konyol.

Bersyukurlan kalo anak kita mau menjadikan kita sumber dari pemecah rasa ingin tahunya, daripada mereka lebih suka tanya ke temen atau orang lain yang belum tentu bertanggung jawab atas jawabannya.

Love,
R