Friday, April 29, 2016

Pertanyaan Anak Anak

GNamanya juga anak anak, pasti ada aja yang dijadiin bahan pertanyaan. Bahkan pertanyaan pertanyaan di bawah ini tidak pernah saya pikirkan untuk mempertanyakannya ke orang tua atau guru saya. Ini nih contohnya

Bunda : tadi kegiatan apa aja di sekolah?
Saka : modelling, makan, terus nyanyi.
Bunda : nyanyi lagu apa aja?
Saka : lagu bintang sama ambilkan bulan bu *sambil nyanyi ambilkan bulan bu*

--tiba tiba berhenti nyanyi dan bertanya--

Saka : emang ibu ibu bisa ya ngambil bulan?
Bunda *kejengkang* eehem.....ya enggak juga, itu perumpamaan aja di lagu itu menganggap ibu nya super hero yang bisa melalukan apa aja.
Saka : kalo mau ambil bulan ya ibunya jadi Astronot lah
Bunda : hahahahaha ya ya ya bisa jadi bisa jadi sebenernya ibu dalam lagu ini adalah seorang Astronot. Tapi Astronot pun juga ga bisa ambil bulan yak hihihi

Dulu saya kecil nrimo nrimo aja dengan semua lirik lagu yang ada, tidak ada keanehan yang patut saya pertanyakan. Ternyata beda efeknya lagu ini ke Saka hihihihi.

Adalagi nih pertanyaannya....kali ini dia tanya ke Ayahnya

Saka : boleh ga kalo bendera kita itu duluan yang putih lalu merah yah?
Ayah : ya ga boleh, soalnya bendera Negara kita merah putih, ga bisa di ganti warna.

Bunda diam diam mikir lagi, iya ya dulu saya juga nrimo nrimo begitu saja dan ga pernah tanya warna bendera Negara kita ini bisa di rubah atau sudah paten.

Beda jaman, beda type, beda cara berpikir, beda lingkungan dan masih banyak beda beda lainnya. Berbeda dari kebanyakan bukan berarti aneh juga kan. Biar ga ketinggalan jaman memang harus terus update biar ga gampang kagetan dengan pertanyaan pertanyaan sederhana yang ternyata ga pernah ada di pikiran saya. Dari situasi ini saya belajar beberapa hal:

1. Untuk tidak menertawakan pertanyaan anak ( ini usaha sangat keras, karena saya suka spontan ketawa )
2. Jawablah pertanyaan anak sesuai fakta, jangan di beri jawaban asal apalagi hasil karangan ortu karena males mencari tahu.
3. Jangan marah, sebel, kesel, bete karena menganggap pertanyaan anak ga penting, apalagi menganggap remeh dan ga perlu di jawab.
4. Selalu sambut pertanyaan mereka dengan antusias, sekalian lah ortunya belajar kalo memang ternyata pertanyaan mengharuskan kita untuk mencari tahu.
5. Tidak selamanya ortu atau Guru itu benar, bisa jadi memang anak kita punya pendapat yang benar, jadi berfikir terbuka dan ga kolot its a must.

6. Never say " i dont know " Kalo mentok belum tahu jawabannya ya brati memang saya bilang belum tahu saat ini dan akan kita cari tahu jawabanya sama sama.

Tenang masih banyak jalan menuju " tahu " jangan sedih karena ada google dan buku dan teman teman seperjuangan yang akan membantu.

Love,
R

Thursday, April 21, 2016

Mari Berenang

Anak anak biasanya secara alami tertarik dengan air dan kolam. Nah ini Saka banget, mandi aja lamaa karena pakai acara berendam setelah mandi. Tiap kita ajak ke kolam renang bisa ber jam jam bermain air.

Jadi daripada cuma berendam dan main air aja, akhirnya saya tanya apakah pengen bisa renang, ternyata dia mau. Sekarang sudah sekitar 45 hari dia belajar berenang 2 x dalam seminggu di klub yang ga jauh dari tempat tinggal kami.

Bukan biar kece ikutan renang, tapi saya lebih fokus ke beberapa hal ini:

1. Lebih sehat
Renang bisa menyehatkan paru paru, melancarkan sirkulasi darah dan kekuatan otot. Bonusnya habis renang pasti makan lahap hihihihi

2. Olahraga sepanjang masa
Bisa berenang dari kecil berarti sampai besar atau tua nanti juga pasti akan tetap bisa berenang....bonusnya siapa tau nanti bisa nularin ilmunya ke adek atau temennya nanti hihihihihi

3. Menyenangkan
Jelaaaass...anak mana yang ga suka main air. Bahkan sesi belajar renangpun dianggap sebagai bermain bonus belajar. Bisa ber jam jam mereka ga kelar kelar dari kolam renang.


Love,
R

Friday, April 8, 2016

Pengusaha

Jadi ceritanya saya pusing liat tumpukan boneka di kamar Saka, ga pernah di pakai jadi debuan. Harus rajin rajin laundry, sementara saya ibu yang ga rajin, itu masalahnya hihihi.

Akirnya saya bilang ke Saka gimana kalau bonekanya di kasih ke temen temen yang mau terus nanti di kamar Saka kita ganti sama buku buku cerita aja. Dan Saka setuju.

Beberapa hari setelah percakapan itu ketika kami dalam perjalanan pulang menjemput dia dari rumah Uti, dia punya ide kalo boneka boneka nya mau di jual aja murah, 2 ribu dan 5 ribu dan 10 ribu......

Oooh wooowww saya pribadi sih amajing medengar ide nya. Lalu saya tanya nanti kalo ga ada yang beli gimana, Saka bilang " gak apa, nanti aku jualan Sabtu, Minggu, aku jualan setiap hari kecuali Nyepi aku ga jualan "
Hahahaha iya deh, intinya terus berusaha lah ya. Lalu terakhir dia bilang " nanti aku kasih kasih juga ke Aliya, kak Nabila sama Daphney " ( temen main nya ).

Dari sini saya cukup tahu bahwa dia tau kalo jualan belum tentu laku ( mulai sanggup kecewa ), tapi tetep berusaha jualan, mikir gimana caranya biar bonekanya laku, dan ga takut bagi bagi juga.

Sore ini Saka mulai jualan, harga boneka kecil 2.000 dan besar 5.000. Dia sendiri yang nulis angka harganya, saya bantu nempelin di bonekanya.

Pembeli pertama jelas sahabat setianya kak Nabila dan Alya hihihihi....

Jadi belajar juga nih dari anak anak yang mendukung usaha temennya, ga pake nawar, ga pake ba bi bu. Tanya harga, sesuai kantong dan langsung bungkuuuusss.....

Iam a proud mom and also proud tetangga, punya tetangga tetangga yang mau saling sapa dan main bareng.

One day ini akan jadi cerita pas mereka besar nanti hihihihihi.....

Love,

R